May02 2022 middot contoh kalimat efektif dan tidak efektif kalimat tidak efektif tahapan terakhir dalam penyelesaian gedung tersebut ialah unsur subjek+predikat-Menggunakan diksi yang tepat-Struktur bahasanya bersifat sistematis atau urut-Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku. Jul 28, 2022 . Kalimat Efektif Adalah - Pengertian
Kesalahanpenyimpangan dari aturan yang benar atau betul.Pada garis besarnya kesalahan itu dapat dibedakan menjadi kesalahan ejaan (termasuk di dalamnya kesalahan tanda baca) dan kesalahan tata bahasa. Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu
Kalimatefektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan. Jenazah wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di sekitar pasar. Kedua kalimat di atas tidak logis.
Kalimatefektif memakai unsur-unsur kata yang ditonjolkan di awal kalimat, sehingga terlihat tegas. Sedangkan syarat hemat yaitu pemakaian kata-kata lebih ringkas tapi tidak mengubah makna informasi. Kalimat efektif tidak perlu mengulangi subjek pada anak kalimat. Selain itu, jenis kalimat ini menghindari kata yang mirip dalam sebuah kalimat.
1Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007) 2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan.
Didalam kalimat itu sendiri terdapat tata bahasa dan tata cara pengucapannya. Penting untuk kita mempelajari seluk beluk mengenai kalimat secara rinci. 2.4 Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Kalimat efektif syarat
Kalimatefektif juga harus menggunakan tanda baca yang tepat dan benar, supaya maknanya jelas. Perhatikan fungsi penggunaan tanda seru, tanda tanya, koma hingga titik dalam sebuah kalimat. Penerapan EYD dan tanda baca yang benar ini termasuk ketentuan dasar yang wajib dipahami dan diterapkan dalam penulisan kalimat efektif. 2. Sistematis
Halyang perlu diperhatikan dalam satu kalimat adalah adanya unsur yang ada pada kalimat itu sendiri, antara lain subjek dan predikat (kata kerja) yang terdapat disana. Dengan kedua elemen tersebut, kalimat sudah terbentuk jika mengacu kepada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
SyaratKalimat Efektif. Untuk membuat kalimat yang efektif, ada beberapa syarat yang perlu kita perhatikan. 1. Kesepadanan Struktur. Berasal dari keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa. Caranya yaitu: a. Tidak menempatkan kata depan di awal subjek. b.
Bahasabaku harus mengikuti aturan ini. Menggunakan kata-kata yang baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang. Menggunakan kaidah dalam tata bahasa yang normatif. Misalnya dengan menerapkan suatu pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami
tK4yA. Bagaimana cara menulis kalimat efektif dalam bahasa Indonesia? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini! — Apakah kamu pernah menemukan tulisan yang kalimatnya bertele-tele? Kemudian setelah membaca tulisan tersebut, kamu malah pusing sendiri dan tidak memahami inti pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Nah loh! Kalau begitu, tandanya kalimat yang digunakan dalam tulisan tersebut tidak efektif, tuh! Memang sih, membuat kalimat bukanlah hal yang sulit. Namun, apakah kalimat yang kamu tuliskan berhasil menyampaikan informasi yang ingin disampaikan? Ada berbagai jenis kalimat yang digunakan untuk menuliskan sebuah gagasan dalam bahasa Indonesia, salah satunya yaitu kalimat efektif yang akan menjadi pembahasan kita kali ini. Apa itu kalimat efektif? Bagaimana caranya agar kita tahu bahwa kalimat tersebut adalah kalimat efektif? Supaya gak bingung lagi, mari kita bahas bersama-sama! Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis atau pembicara. Suatu kalimat dapat dikatakan efektif jika si penerima pesan dapat menyampaikan kembali gagasan, pesan, perasaan, ataupun pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi pesan. Di dalam kamus, kalimat efektif juga memiliki beberapa makna, salah satu di antaranya bermakna membawa pengaruh’. Artinya, kalimat efektif juga dapat dimaknai sebagai kalimat yang membawa pengaruh–terutama berupa kemudahan–bagi pembaca atau pendengar untuk memahami informasi yang disampaikan oleh pemberi pesan. Jenis kalimat ini terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan SPOK. Biasanya, kalimat efektif digunakan dalam sebuah teks ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan sejenisnya. Baca Juga Memahami Cerpen dari Struktur sampai Ciri-cirinya Ciri dan Syarat Kalimat Efektif Meskipun kalimat efektif terdiri dari SPOK, tidak berarti bahwa wujud kalimatnya harus pendek-pendek. Bisa jadi kalimatnya singkat, tetapi membingungkan dan bisa jadi kalimatnya panjang, tetapi informasinya mudah dipahami. Untuk itulah, supaya bisa menggunakan kalimat efektif dengan baik, ayo pelajari ciri-ciri serta syarat kalimat efektif. Ciri-ciri Kalimat Efektif Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek S dan Predikat P. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku. Menggunakan diksi yang tepat. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai. Melakukan penekanan ide pokok. Mengacu pada kehematan penggunaan kata. Menggunakan variasi struktur kalimat. Syarat-syarat Kalimat Efektif Ada beberapa syarat atau prinsip agar suatu kalimat dapat disebut sebagai kalimat efektif. Apa saja? Berikut ini 8 delapan syarat-syarat kalimat efektif beserta contoh dan perbaikannya. 1. Kelogisan Suatu kalimat dapat dipahami apabila penulisan yang digunakan sesuai dengan ejaan yang berlaku. Selain itu, unsur-unsur dalam kalimat juga harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal. Berikut contoh kalimatnya Kalimat tidak efektif “Untuk mempersingkat waktu, saya akan mengambil rute tercepat.” Kalimat efektif “Untuk menghemat waktu, saya akan mengambil rute tercepat.” 2. Ketegasan Melakukan penonjolan terhadap ide pokok dari suatu kalimat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, yaitu Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat, contohnya “Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa & negara dengan kemampuan yang ada pada masing-masing individu.” Penekanan Presiden mengharapkan Membuat urutan kata yang logis, contohnya Kalimat tidak efektif “Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah” Kalimat efektif “Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah.” Melakukan repetisi pengulangan kata, seperti “Saya suka akan wanginya, saya suka akan keindahannya.” Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan, contohnya “Bruno bukan anak yang nakal dan pemarah, tetapi baik dan penyabar.” Menggunakan partikel penekan/penegas, seperti “Jihanlah yang bertanggung jawab atas kejadian ini.” Baca Juga Pengertian Teks Deskripsi Beserta Ciri-ciri dan Strukturnya 3. Kehematan Gunakan kata-kata secara hemat, namun tidak mengurangi makna atau mengubah informasi yang ingin disampaikan. Dalam menyusun kalimat efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak dibutuhkan harus dihindari. Seperti Hindari pengulangan subjek Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu diulang. Sebagai contoh Kalimat tidak efektif “Karena dia rajin, dia menjadi juara satu.” Kalimat efektif “Karena rajin, dia menjadi juara satu.” Hindari sinonim kata Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki makna serupa, cukup gunakan salah satu saja. Sebagai contoh Kalimat tidak efektif “Yarsa rajin olahraga agar supaya sehat.” Kalimat efektif “Yarsa rajin olahraga agar sehat.” Perhatikan bentuk kata jamak JIka sebuah kata telah memiliki makna jamak, maka tidak perlu ditambahkan kata yang bermakna jamak lagi. Sebagai contoh Kalimat tidak efektif “Para hadirin dimohon berdiri.” Kalimat efektif “Hadirin dimohon berdiri.” 4. Ketepatan Informasi yang akan disampaikan dalam suatu kalimat harus jitu sesuai dengan sasaran, sehingga dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan ketepatan kalimat yaitu; memakai kata yang tepat, kata berpasangan harus sesuai, dan hindari peniadaan preposisi. Berikut contohnya Kalimat tidak efektif “Jam tangan Ayah yang antik itu dijual dengan harga murah.” Kalimat efektif “Jam tangan antik milik Ayah itu dijual dengan harga murah.” 5. Kecermatan Kalimat efektif tidak boleh menimbulkan tafsir ganda/kalimat yang ambigu. Perhatikan penggunaan kata atau diksi. Sebab kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak menyimpang ataupun ambigu. Sebagai contoh “Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.” Kalimat tersebut terkesan ambigu karena tidak dapat menunjukkan siapa yang disebut terkenal, apakah mahasiswa’ atau perguruan tinggi’? Supaya efektif, kalimat tersebut dapat diubah menjadi salah satu dari dua bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju “Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.” “Mahasiswa dari perguruan tinggi itu menerima hadiah.” 6. Kepaduan Kepaduan artinya informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah dan tidak bertele-tele. Tidak perlu menyisipkan kata seperti daripada’ atau tentang’ antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contohnya yaitu Kalimat tidak efektif “Novel ini membahas tentang persahabatan di sekolah.” Kalimat efektif “Novel ini membahas persahabatan di sekolah.” 7. Kesejajaran Kalimat efektif harus memiliki kesamaan bentuk kata atau makna yang dipakai dalam kalimat. Kesejajaran terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan dalam hal struktur, kesejajaran ada pada klausa-klausa yang mengisi kalimat majemuk. Sebagai contoh Kalimat tidak efektif “Junot menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.” Kalimat efektif “Junot menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.” 8. Kesepadanan Struktur kalimat efektif wajib memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur SPOK, minimal Subjek S dan Predikat P. Contoh “Johan belajar di kelas.” Subjek kalimat tersebut adalah Johan’ dan predikatnya adalah belajar.’ Baca Juga Memahami Pengertian Teks Eksplanasi, Struktur & Contohnya Contoh Kalimat Efektif Sampai sini, apakah kamu sudah paham tentang kalimat efektif? Agar kemampuan dalam menyusun kalimat efektif kamu semakin terasah, coba perhatikan beberapa contoh kalimat efektif beserta perbaikannya berikut ini! Contoh kalimat efektif singkat Itu buku saya sudah baca tiga itu sudah saya baca tiga kali. Bagi seluruh peserta ujian diharapkan hadir tepat peserta ujian diharapkan hadir tepat waktu. Kami ketinggalan bus. sehingga kami datang agak ketinggalan bus. Oleh karena itu, kami datang agak terlambat. Baik mahasiswa baru atau mahasiswa lama dikenakan peraturan yang samaSeluruh mahasiswa dikenakan peraturan yang sama Sekolah kami yang terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa BaratSekolah kami terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa Barat Contoh kalimat efektif dalam paragraf Bentuk tidak efektif Brian ini merupakan salah satu dari mahasiswa Universitas Indonesia, kebetulan saat ini Brian kontrak rumah di daerah dekat rumah sakit dengan demikian Jadi untuk pergi kuliah Brian perlu menggunakan alat transportasi umum yaitu, kereta. Selain dari Brian, banyak para mahasiswa lain di Universitas Indonesia yang tinggal di daerah yang dekat rumah sakit yang juga menggunakan fasilitas kereta sebagai sarana transportasi yang digunakan oleh Brian setiap melaksanakan kegiatan kuliah. Bentuk efektif Brian merupakan mahasiswa dari Universitas Indonesia, dan kebetulan Brian kontrak rumah di daerah yang dekat dengan rumah sakit. Untuk pulang dan pergi kuliah, Brian hanya menggunakan transportasi umum seperti kereta. Selain Brian, ada banyak mahasiswa dari Universitas Indonesia yang juga tinggal di daerah dekat rumah sakit tersebut. Mereka juga menggunakan fasilitas umum yang sama dengan Brian, yaitu menggunakan kereta sebagai sarana transportasi pulang dan pergi dari kegiatan perkuliahan. — Itu dia pembahasan tentang kalimat efektif beserta contohnya. Kalau masih bingung, ikut kelas gratis bareng Master Teacher di Brain Academy aja! Sampai bertemu di pembahasan konsep pelajaran selanjutnya! Referensi Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Penyuluhan Kalimat. [Daring]. Tautan Diakses 6 Juni 2022. Kalimat Efektif Pengertian, Ciri-Ciri, Syarat, Contoh. [Daring]. Tautan Diakses 6 Juni 2022. Niken Aninsi. Contoh, Syarat dan Ciri-ciri Kalimat Efektif dalam Bahasa Indonesia. [Daring]. Tautan Diakses 6 Juni 2022.
Jakarta - Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, pesan, ide, atau perasaan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Selamat, Mahalini Raharja dan Rizky Febian Resmi Bertunangan BKSDA NTB Tangkap Buaya 4 Meter di Lombok Tengah yang Resahkan Warga Mengenal Objek Wisata Guci Tegal, Lokasi Kecelakaan Bus Terperosok ke Sungai Suatu kalimat dapat dikatakan efektif jika si penerima pesan dapat menyampaikan kembali gagasan, pesan, perasaan, ataupun pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi pesan. Kalimat efektif disusun berdasarkan kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat subjek, predikat, objek. Syarat kalimat efektif antara lain kesepadanan struktur, keparalelan, kecermatan penalaran, ketegasan makna, kehematan kata, dan kelogisan biaya. Struktur kalimat efektif mengikuti jenis kalimat dan memiliki unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat, yaitu subjek, predikat, obyek, dan keterangan. Pada struktur kalimat efektif, penempatan subyek, predikat, obyek, dan keterangan menyesuaikan jenis kalimat. Struktur kalimat efektif harus memiliki kesesuaian dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, tanda baca yang tepat, dan sesuai dengan maksud kalimat. Ciri-ciri kalimat efektif antara lain memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur subjek dan predikat, taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku, menggunakan diksi yang tepat, dan memiliki kesepadanan struktur. Berikut beberapa contoh kalimat efektif "Ani membeli buku di toko buku." Kalimat ini jelas menyampaikan siapa yang melakukan aksi Ani, apa yang dilakukan membeli buku, dan di mana aksi tersebut dilakukan di toko buku. "Kucing itu melompat ke atas pagar." Kalimat ini secara efektif menggambarkan aksi melompat, subjek kucing, dan keterangan tempat ke atas pagar. "Guru memberikan tugas kepada siswa." Kalimat ini jelas menyampaikan siapa yang memberikan tugas guru dan kepada siapa tugas tersebut diberikan siswa.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cara penulisan huruf yang baik dan benar – Dalam tulis-menulis, apalagi menulis buku, mungkin penulis sering luput dalam penulisan huruf karena terlalu fokus pada kualitas kontennya, bukan teknik menulisnya. Pernahkah kita merasa ketika ingin menulis buku, ada sesuatu yang kurang pas? Biasanya hal tersebut dilahirkan dari kecemasan kita terhadap konten yang kita tulis. Ya, kita takut bilamana tulisan kita tidak menarik minat para pembaca. Hal itu dapat disebabkan oleh konten yang kurang menarik ataupun bahasa yang terlalu kaku. Oleh sebab itu, biasanya penulis melakukan pengecualian terhadap teknik menulis buku sesuai kaidah. Dalam kata lain, penulis melakukan kesengajaan dalam melanggar kaidah menulis buku secara terstruktur. Meskipun tidak sepenuhnya kasusnya semacam itu, karena ada juga penulis yang belum begitu memahami kaidah penulisan yang baik dan benar. Salah satu kaidah penulisan yang sudah tergantung dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD adalah tata cara penulisan huruf. Tata cara penulisan huruf adalah salah satu kaidah paling dasar dalam EYD, sehingga terkadang para penulis menyepelekannya. Walaupun tata cara penulisan huruf adalah hal yang bersifat mikro dalam menulis buku, tetap saja tata cara ini dianggap penting. Ibarat kata, tidak akan ada 1 juta rupiah jika tidak ada 1 rupiah didalamnya. Apalagi dalam penulisan yang bertemakan ilmiah, tata cara kecil ini harus dijunjung tinggi demi mendapatkan kualitas yang tinggi. Dalam tata cara penulisan huruf, ada dua penulisan huruf yang menjadi fokus kita. Yang pertama, adalah penggunaan huruf kapital atau sering kita sebut huruf induk. Yang kedua, adalah penggunaan huruf miring atau secara universal disebut italic. Berikut ini tata cara penulisan huruf yang wajib kita ketahui A. Cara Penulisan Huruf Kapital Yang Benar 1. Huruf kapital digunakan sebagai penggunaan huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya. Contohnya– Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang– Qur’an, Alkitab, Injil, Taurat– Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha– Al-Baqarah ayat 145, Yohanes 2– Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.– Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat. 2. Huruf kapital digunakan sebagai hurufpertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contohnya– Muhammad SAW, Isa Al-Masih– Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Malaikat Jibril– Imam Syafi’I, Haji Agus Salim, Sri Sultan Hamengkubuwono IX Adapun beberapa perhatian khusus, seperti dalam kalimat ini – Dia baru saja diangkat menjadi sultan yang kesebelas.– Dua tahun berikutnya, dosen kami akan berangkat haji.– Hassanuddin, sultan Makassar, digelari Ayam Jantan dari Timur. 3. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang pemangku jabatan. Contohnya– Presiden Soekarno, Wakil Presiden Habibie, Perdana Menteri Silvio Berlusconi, Paduka Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej, Ratu Elizabeth– Walikota Tri Rismaharini, Gubernur Ahok– Menteri Pendidikan Anis Baswedan, Menteri Bambang Sudibyo– Profesor Soepomo, Letnan Jenderal Djoko Santoso, Letjen SupraptoAdapun beberapa perhatian khusus, seperti dalam kalimat ini – Siapakah walikota yang baru dilantik itu?– Dua hari yang lalu, Mayor Jenderal Djoko Santoso baru diangkat menjadi letnan jenderal. 4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama orang. Contohnya– Muchamad Resya Firmansyah, Arum Sulistyowati, Sri Handayani, Patrick Simamora, Alan Budi Kusuma, Giovanni Putri Astuti, Bambang Sutrisno, Rhendy Sapta Wardhana– Bastian Schweinsteiger, Carlo Ancellotti, Vladimir Putin, Kobe Bryant, Scarlet Johansson, Muhammad Ali, Carl Jhonson, Chris Evans, Cristiano Ronaldo, Robert Downey Jr., Gal GadotAdapun beberapa pengecualian dalam nama orang, karena latar belakang keluarga ataupun budaya pemilik nama seperti – LeBron James, Leonardo DiCaprio 5. Huruf Kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Contohnya – bangsa Indonesia, suku Dayak, bahasa JepangAdapun perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti – . . . mengindonesiakan kata-kata asing.– Jangan keinggris-inggrisan! 6. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Contohnya – tahun Hijrah, bulan Oktober, hari Galungan, Jum’at Kliwon, hari Natal, Perang Tabuk, Proklamasi Kemerdekaan perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti – Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada . . .– Perkembangan teknologi nuklir memicu resiko pecahnya perang . . . 7. Huruf kapital digunakan sebagai nama khas geografi. Contohnya – Asia Tenggara, Sungai Nil, Kali Opak, Lembah Baliem, DKI Jakarta, Jabotabek, Kota Pelajar, Daerah Istimewa YogyakartaAdapun perhatian khusus seperti – . . . mereka pun akhirnya pergi ke selatan.– Mandi di kali adalah kebiasaan masyarakat . . . 8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan, organisasi, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, serta sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna. Contohnya – Undang Undang Dasar 1945 UUD 45– Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI– Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi– Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB– Palang Merah Indonesia PMI– Rancangan Undang-Undang Kepegawaian– Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 2004Adapun beberapa perhatian khusus, antara lain – Pemerinttah republik kita telah menyepakati . . .– . . . menurut undang-undang yang berlaku, guru . . .– . . . kasus suap dalam beberapa lembaga badan hukum. 9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak pada posisi – Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma– Bacalah majalah Bahasa dan Sastra– Yadi adalah wartawan koran Jawa Pos 10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan – sarjana sastra– Prof. professor– sarjana pendidikan– master of arts – Tn. tuan– Bpk. bapak– Ny. nyonya– Sdr. Saudara Adapun perhatian khusus dalam pemberian huruf kapital dalam gelar adalah dokter dan doktor– Dr. digunakan kepada seseorang yang telah menempuh pendidikan hingga lulus strata tiga S3. Misalnya Dr. Eko Setyo Humanika, – Sedangkan penggunaan dr. digunakan kepada seorang ahli penyakit yang telah menempuh pendidikan profesi dokter. Misalnya dr. Erwin Santosa – Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan dalam awal kalimat, disarankan untuk tidak menggunakan singkatan. Misalnya “. . . penyakit tersebut. Dokter Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .”, bukan “. . . penyakit tersebut. Dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .” ataupun “. . . kasus tersebut. dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .” 11. Huruf kapital digunakan khusus sebagai huruf pertama kata ganti – Sudahkah Anda tahu?– . . . gagal. Maka dari itu, Anda tidak wajib . . .– Jamu ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda. Baca juga Cara Membuat Sitasi dengan Mudah di Microsoft Word Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal – Mereka pergi ke seminar tersebut menggunakan angkutan umum.– Akan tetapi, para pemimpin dunia saat itu tidak menyepakati . . .– . . , tidak sebanding dengan dana yang terbuang. Pembangunan itu pun akhirnya terbengkalai. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama petikan – Akupun bertanya pada diri sendiri, “Apakah setelah lulus nanti dia akan pergi?”– Bapak menghibau kami, “Jangan sampai harapan kalian hilang!”– “Kemana saja kau dari kemarin??”, katanya.– “Besok pagi,” kata neneknya, “dia akan berangkat”. 12. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang dipakai dalam penyapaan dan – “Kapan Bapak berangkat?” tanya Siti.– Karin bertanya,”itu apa, Pak?”– “Silakan duduk, Kakak!” kata pelayan kafe itu.– Minggu depan Paman akan perhatian khusus seperti – Sebagai anak yang berbakti, wajib hukumnya untuk menghormati bapak dan ibu kita.– Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. B. Teknik Menulis Huruf Miring Huruf miring digunakan untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam – majalah Bobo– surat kabar Kompas– novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijk karya Buya HamkaHuruf miring digunakan untuk menegaskan atau menghususkan huruf, bagian kata, atau kelompok – Buku ini bukan buku novel fantasi semata, melainkan . . .– Orang itu memanglah panjang tangan!– Dia tidak menafkahi, tetapi dinafkahi oleh istrinya yang sudah . . .Huruf miring digunakan ketika menulis kata-kata nama ilmiah dan ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya dengan – Menurut Darwin, Homo sapiens adalah makhluk yang disebut . . .– Kurang dari sewindu, negara tersebut secara de facto telah . . .– Yggdrasil, secara mitologi nordik, diterjemahkan sebagai pohon contoh istilah asing yang telah disesuaikan, yaitu – Lembaga tersebut tengah melakukan komputerisasi data. dari kata computerization– Negara itu telah mengalami empat kali kudeta dari kata coup d’etat– Virus adalah mikroorganisme yang menyebabkan penyakit dari kata microorganism Pada akhirnya kita wajib mengetahui kaidah ini supaya tulisan kita menjadi berkualitas. Tentunya juga, demi tujuan menulis buku yang berkualitas. Pelajaran yang didapat “Jangan pernah menyepelekan hal yang kecil”. Baca juga Penggunaan Kata Di Yang Benar Meskipun kecil, aturan inilah yang menjadi tolak ukur ketelitian kita dalam menulis buku. Serta, tolak ukur kepedulian kita. Bagaimana kita dapat memajukan diri sendri jika hal yang kecil saja kita tidak bisa? Semoga artikel ini bermanfaat. [Mas Aji Gustiawan] Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Teknik Menulis Cara Membuat Daftar Isi secara Otomatis di Ms. WordTeknik Menulis Menyusun Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku AjarTeknik Menulis 5 Hal dalam Buku Ajar yang Harus Diperhatikan!Teknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks Kehidupan Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini! Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download. Referensi Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2002. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Edisi Revisi 2012. Jakarta Penerbit Rineka diakses pada hari senin 18 April 2016 pukul WIB diakses pada hari senin 18 April 2016 pukul WIB diakses pada hari senin 18 April pukul WIB